Selasa, 29 September 2009

pemadaman dan baju kaos

pemadaman listrik lagi-lagi-lagi pemadaman...hahaha..
berita yang menarik di awal-awalnya, dan lama-lama pun pasti bosan tuk diperbincangan.
hmm, kenapa pemadaman? jangan salahkan rumah tangga yaa, kan rumah tangga paling-paling segitu-segitu aja mengkonsunsi listrik. menurutku justru yang bikin boros listrik itu adalah kebiasaan kita sendiri yang suka latah meniru..lho kok?? iya, kita suka latah pakai jas dan dasi untuk ngantor, mahasiswa suka latah pakai jas dan dasi untuk kuliah, untuk ospek, untuk seminar..sales pakai dasi dan sepatu kulit untuk menjajakan dagangan. trus dimana korelasinya antara listrik dan budaya jas? ya ada lah, karena jas, badan jadi gerah (kecuali di daerah puncak dan di wilayah sub tropis)
nah badan yang gerah perlu suhu rendah agar nyaman. suhu rendah bisa diperoleh dengan apa?? ayo tebak..AC! (sebab kalau kipas angin pastinya perut jadi kembung). trus sekarang, syarat untuk ruang ber AC adalah tanpa lubang ventilasi, agar proses pendinginan optimal.
okeylah, kalau ruang itu menggunakan kaca jendela yang banyak, tentunya jadi terang, nah bagaimana dengan ruang minim kaca jendela, pastinya gelap gulita..dan perlu lampu (sebagai perbandingan, ruang kerja saya berukuran 6 X 5 menggunakan 6 lampu)
sampai disana tentunya kita sudah tau berapa biaya tambahan akibat badan kegerahan dibungkus jas. coba bayangkan jika kalau bangunan kita meniru rumah panggung berlantai papan, udara bisa leluasa mengalir, sehingga terasa adem. disamping itu rumah tradisional ini memiliki halaman yang banyak terdapat tumbuhan peneduh. pakaian juga disesuaikan dengan kondisi, karena kita berada di daerah tropis, pakaian yang paling tepat adalah BAJU KAOS berbahan cotton .. masalah sopan, kan bisa disesuaikan, toh ini lebih sopan dan melindungi aurat dibanding dengan blazer dan rok ketat ala pramugari..
nah kalau sudah demikian pastilah kita akan berhasil menghemat listrik besar-besaran..selamat ber baju kaos!

Tidak ada komentar: